Sabtu, Maret 07, 2009

jejak sang bidadari
ijinkan aku jadi bidadari,kan kubawa dia terbang menghadap wajahMu
titikan pelangi yang mengukir dihati,adalah warna penyejuk hatiku
ijinkan aku jadi kekasihmu,memuaskan kebahagiaan setiap nafas biru.
mengapa hanya kau yang tau apa maksudku...
apa inginku...
apa ini semua terlalu buatmu terperangkap dalam bayang-bayang semuku...
ataukah kau berpura-pura membayar kesalahanmu,menebusnya dengan kesetiaan..
ini bukan suatu canda,dan bisumu akan menjadi-jadi jika ragamu tlah menyatu bersamaku.
sebuah persembahan terakhir yang kurangkai bersama keindahan,kesabaran,setelah datangnya hujan dihatiku...pelangi dengan sejuta warna yang membiusku diantara,ada atau tidak keberadaanmu,tiba2 kau mengusikku...
apa yang tak membuatmu jadi tak kosentrasi sayang,,burung itukah...yang slalu bersuara merdu,yang bahwasanya dia menyumpahi manusia seperti halnya,aku,kau dan dia...
busuk...
sampah...licik...atau apa lagi yang kadang tak pernah kufahami maknanya..
ada juga mereka bernyanyi akan kejujuran yang membuat hati mereka jadi tenang...
berkali ku lintasi jalan yang sama rutenya,tapi mengapa tak kunjung sampai ketepian jua,malah aku dibuatnya jadi manusia setengah hina yang nista,dunia...kotor....
mereka,kaudia,atau aku yang kotor..
yah..yah..yah..dunia memang telah menjadi tempat orang-orang kotor dan nista tinggal..
aku,kau,dia,dan mereka semuanya sama saja.
mungkin karena itulah,mengapa pelangi enggan tuk berkaca pada pagi,atau sedikit tersenyum pada mentari...
mungkin tak kan lagi dapat kau temui pelangi itu lagi terukir serupa bidadari..
tapi kau kan dapat menemuinya,didasar hatiku,disudut jiwaku
jika Ia ijinkan aku menjadi bidadari. laksana sayap yang tergerai siap ku kembangkan impian ini bersamamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar