Selasa, Maret 10, 2009

Lihatlah sayang,rumput itu telah mengering,dimakan usia karena menantimu yang tak juga kunjung datang. Baru saja kemarin aku melihatnya menari-nari bahagia,tapi rasanya,kemarin sudah memakan waktu yang membuat jadi berkeriput.
Rumput itu tidak minta untuk kau datang setiap hari atau bahkan menyiraminya kala gersang,tapi dia hanya minta kau lihat barang sejenak,meresponnya kalau,tiba-tiba ingin berbicara tentang perjalanan hidup yang liar.bekali-kali ia minta supaya aku menghiburnya,menggantikan kau yang dengan tega meninggalkannya,tanpa sebuah pesan.pesan pada burung,pohon,atau bahkan bunga yang membuatnya iri,karena harumnya kau cium dihadapannya saat kau datang pertama,kau tidak tau sayang,betapa dia adalah tumbuhan hermaprodit.
Ya…ya…ya… sama halnya tanaman parasit,pengganggu yang tak berguna untukmu.
Tapi,bukankah dilapangan hatimu tanpa rumput tertanam,hampa,gersang dan tandus?.
Bertahun-tahun ia tak juga jera dalam penantian yang sia-sia,terkadang seorang perempuan datang padanya,ketika dia sedang memikirkan kedatanganmu,menatap rumput itu dia berharap agar harapan si rmput tidak menjadi kenyataan. Dimana pujaannya tlah berkelana diantara dua dunia,sendiri…
Sesekali seorang lelaki mengajak kekasihnya singgah,tentulah itu membuat sang rumput begitu sangat cemburu,tapi laki-laki itu tak menggubrisnya bicara,terkadang dia hanya dianggapnya angin lalu.kadang-kadang saking kesalnya ia memaki-maki lelaki itu habis-habisan,kemudian berteriak-teriak seperti orang gila,dan ujung-ujungnya menangis tanpa sebab jelas,semua tak bisa lagi dinalarnya dengan akal sehat.rasanya dia memang benar-benar gila,atau lebih tepatnya tidak waras karena menantimu.sebuah penantian panjang yang melelahkan.
Sayang,aku akan merahasiakan kalau kita pernah meninggalkan sepenggal kisah manis,yang tak mudah untuk kita lupakan begitu saja.aku tak mau melukainya,walau bagiku kau telah menjadi bagian dari hidupku,dan sudah menjadi suatu kebiasaan untuk menghabiskan waktu bersamamu,namun dialah yang lebih dulu datang bersama kebahagiaan.rasanya tak adil jika kau yang terlambat,kini kudahulukan agar mendapat tempat dihatiku.
aku senang jika kau mau datang,walaupun kadang kedatanganmu mengingatkan aku pada masa lalu.kau buatku jadi tak berdaya,kemarin saat kedatanganmu tanpa pesan,lagi-lagi kau tak menyampaikan amanah,mungkin aku akan menyambutmu dengan penuh cinta,dan dia pasti juga akan lebih bahagia karena kekasih yang diharapkannya mampu membuatnya lebih berarti.
sayang,aku kecewa karena kekesalanmu tak terkontrol,kau menghancurkan harapanku,impianku,dan juga kerinduan sirumput,yang sudah mulai keriput karena penantian.kau tenggelamkan kebahagiaan kami dengan luapan amarahmu tanpa jeda.berhari-hari aku sibuk menata tempat yang berantakan,dan hatiku yang tak karuan.aku mulai membencimu,tugasku makin berat kupikul.
Rumput itu bertahan diantara sisa-sisa luapan amarahmu,yang sampai inipun masih membekas dihatinya,hatiku,dan hati mereka.
Sayang,kemarin aku dibuatnya terkejut,aku tercengang,ak tak habis pikir dengan apa yang ia katakan padaku,dengarkan sayang,dengarkan sekali ini,buka telingamu lebar-lebar.dia berkata sambil tersenyum,bahwa dia mau singgah dihatiku.apa yang mesti kuperbuat,dan apa yang mesti kukatakan,akupun tak tau….
Kelelahannya adalah jawaban,kepasrahannya adalah ujian,dan keputusannya adalah pertanggung jawaban,mengelakpun tak ada untungnya.semua telah terjadi,karena terbiasa,terbiasa dia dekat denganku.bukannya aku tak setia padamu tapi kesucian tlah terenggut malam,dan kesunyian adalah saksi dari penantian yang sia-sia.jika suatu hari kau kembali,jangan kau Tanya lagi dimana,dan bagaimana rumput itu kini?tanpamu dia masih akan tetap bersemi walau hanya setetes air penghilang dahaga.Dengan cinta ia terjaga,terjaga oleh ketulusan menerima apa adanya,bukan menerima ada apanya.
Bila nanti,saatnya aku mulai tiada,dimana atas waktuku juga membuatku keriput,menanti pagi dan sinar mentari, setidaknya aku cukup puas dan bahagia dengan cinta yang datangnya tak sia-sia.
Biarlah menetap didalam hatiku,karena hijaunya mewarnai hatiku.
Kesegarannya menyejukkanku.
Tariannya membuat hidupku berirama,dan nyanyiannya menentramkan jiwaku,sampai pada saat ini,besok,atau nanti,bahkan mungkin selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar