kudengar sahabat terbaring lelah
membiarkan cahaya redup redam
dan dinding-dinding jiwanya retak
bersama ulat-ulat busuk dalam tanah
ku datangi mati surinya
kutapaki musim pada pemakaman
dan,masih tercium wangi surga melati
dan bau amis,juga jejak tangis
kulihat ukiran pada prasasti
terkejut sungguh tersentak bisu
senandung lagu para malaikat
lebih dulu memanggilku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar