Kamis, April 23, 2009

jejalkan sesak pikir hari esok,namun ada suka juga melihat dunia,setelah semalaman dikerumuni sang peri mimpi, hanya saja kemelut diguna2,diharap agar para semut hitam tak terlalu sibuk mengurus perut berbaris mengantri jatah,padahal itu semngat diri bangit lagi, tak mau kalah pada semut,tak mau kalah pada kabut,masa waktu aku tantang kau,biar bangkit gairah diri dan tata mentari,cahayanya taklagi misteri.
hidup mesra nestapa
di mana-mana sudah air mata dan derita
jangan tanya neraka itu di mana
nyala apinya sudah membakar dunia
itu bukti yang tak bisa diingkari
perlahan tapi pasti kita bakal mati
hanya menunggu dicabut hidup,minta diri
malu pada semut yang menjadi umpama mudah tapi api pertanda buruknya maut.
siapa yang tak bakal mati-mati
sedang kalah pemilu bunuh diri
kenapa semut disebut-sebuti
sedang sifat semut tak dicontohi
yang ada malah pada korupsi..
bangga diri,tak da saksi,tetap dijalani
meski dosa makin menjadi
alasannya bakal diganti
padahal untuk korupsi,,,...
diksih umpama lebih juga tetap tak tercukupi,..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar